Senin, 24 Maret 2014

Blogger Dengan Dua Status : Usaha dan Do'a

Alhamdulillah, Tulisan ini menjadi bagian dari pemenang bersama 4 pemenang lainnya. Pengumuman klik di sini. Ini hadiahnya: pulsa 20ribu dan buku

Ada GA unik dan menarik nih, pagi-pagi udah baca pengumumannya di wall facebook. Yang aku suka adalah Pakdhe ngadain Kuis dan GA sederhana setiap minggunya selalu diumumkan sehari sebelum GA berlangsung. Dan jeda waktu yang diberikan pun hanya dalam hitungan jam, maximal 10 jam-an. Kuis dan GA dibuka dan ditutup pada hari itu juga. Yah, tergantung Pakdhe-nya aja, beliau kan Juragannya. hehehe, hak beliau mau buka tutup GA nya kapan aja.

Hadiahnya? Wah ini nih salah satu yang bikin semangat juga untuk ikutan kuis dan GA-nya Pakdhe. Jangan lihat wujudnya, tapi lihatlah ilmu yang terkandung didalamnya. Sebuah tali asih berupa buku inspiratif yang notabene adalah sebagian hasil karya Pakdhe sendiri plus pulsa. Tau aja nih Pakdhe orang gak ada pulsa. hihihi. Yuk, lanjut aja mau nulis apa sekarang... okeeeee.. 

BLOGGER DENGAN DUA STATUS

Hayoooo... pada bingung semua, kan? hehehe... itulah uniknya Pakdhe, selalu aja ada ide-ide diluar dugaan. Kreatif and Inspiratif.

Nah, omong-omong soal inspiratif, tanggal 10 Maret 2014 kemarin saya lagi iseng-iseng main di g+.  Satu menit, dua menit, tiga menit.... taraaaaa aku nemuin nih gambar. Tanpa mikir panjang kali lebar kali tinggi langsung aja tuh aku copas dan kutampilin ke Wall Facebookku. 

1. Aku menulis status: [untuk gambar pertama] "Adakah diantara kalian pernah mengalami hal seperti ini, sholat di tengah keramaian, lalu di jepret-jepret sama wong bule?"



Aku menulis status dengan gambar tersebut di wall facebook, dengan satu tujuan untuk mencari tahu diantara teman-teman yang pernah mengalami hal serupa. Gak menunggu lama, akhirnya seorang teman me-like dan pasang komentar - hanya ada satu komentator yang nongol, yang lain pada kemana sih? hiks -

Dhani Saputra: "dulu pas di Amerika aku lebih milih tempat yang sepi soalnya aku gak bisa khusyuk kalo di liatin orang dan niatnya jadi laen..."

Yup, betul sekali apa yang dikatakan Dhani Saputra tersebut. Sebagai wisatawan sejati di negeri orang yang minoritas muslim, tentu saja kita dilanda kecemasan, kekhawatiran, dan kegalauan alias bingung mau sholat dimana. Jangankan mencari masjid atau musholla, dengerin adzan berkumandang saja jangan pernah berharap hal demikian terjadi. Bertamu di negeri orang tentu kita tahu diri juga, gak boleh semena-mena ngelakuin sesuatu yang menurut kita itu adalah benar. Beda Negara beda budaya pastinya. Nah, polemik seperti ini saya rasa sangat dibutuhkan toleransi antar umat beragama dimanapun berada. 

Oke..oke.. yang dijepret-jepret itu saya rasa sangat wajar terjadi di negara mereka. Kenapa? karena sudah dapat dipastikan sebagian dari mereka sangat terkesan aneh menyaksikan tingkah laku kita ketika sholat. Sesuatu hal yang tak pernah mereka saksikan sebelumnya. 

Jadi, satu pesan yang ingin kusampaikan pada sahabat yang baru ngeh dengan situasi tersebut, jangan heran jika anda di jepret-jepret sama wong bule ketika sholat di wilayah mereka. Alangkah baiknya lagi jika anda mencari tempat yang layak dan bersih, jauh dari keramaian, seperti yang dikatakan Dhani Saputra diatas, semuanya demi menjaga niat awal kita dan kekhusyukan sholat kita sendiri. 

Saya spontan mengiyakan apa yang dikatakan Dhani, karena hal serupa juga pernah dialami oleh teman kantor dan temanku satu kelas kursus bahasa Mandarin tahun 2013 yang lalu. Suatu hal yang aneh dan asing dirasakan rombongannya karena kali pertama menginjakkan kaki di negeri China tepatnya Shang-Hai. 

Tiba waktu sholat, air wudhu gak dapat, cari musholla gak ketemu, mau nyebrang ke wilayah seberang yang menyediakan masjid, gak mungkin dalam hitungan menit yang semakin mendesak. Waktu sholat beberapa menit lagi lewat. Mau tak mau, rombongan langsung aja gelar spanduk di sebuah klenteng kecil ditengah keramaian. 

Tahukah kalian apa yang terjadi? komat kamit mengucap bacaan sholat tak lagi khusyuk akibat kerlap kerlip kilatan cahaya kamera warga setempat yang tak memberi sedetik pun kesempatan dari setiap gerakan sholat terlewatkan begitu saja. Pengalaman yang unik tapi aneh.

Kawan, Ibadah itu Suci, Bukan untuk Pamer atau Riya' 

*Gambar kedua gak ada yang komentar, hihihi...gambarnya numpang lewat doang... ^.^

2. "Ketika Malamku menjadi Siang. Siangku menjadi Malam. *Terpaksa tapi adalah pilihan karena butuh konsentrasi demi sesuap nasi di dunia Writer's Blogger"

Hiks. Melankonis banget yah? Aku nulis status ini dalam keadaan kondisi yang kurang fit. Tanggal 14 Maret 2014 seminggu yang lalu. Ketika galau demi galau melanda diriku yang sudah 3 bulan begadang dari jam 12 malam hingga jam 12 malam lagi, tidur dan makan tak teratur, hingga pada akhirnya jatuh sakit selama 5 hari. 

Tak ada pilihan lain. Setelah drop down selama 7 bulan gak ada hasil dari pencarian nafkah. Hingga pada suatu hari aku mendapat satu spirit dan support dari teman Facebook, Bang Aceng Luqman Taufik. Menulis. Yah, hanya itu yang beliau sarankan untuk aku agar diriku tidak merugi karena trauma yang berkepanjangan. Walhasil, dengan menulis aku lebih banyak belajar dari pengalaman para blogger. Lebih banyak mendapat manfaat dan berusaha berbagi manfaat pula.

Laptop ada, Modem ada, pulsa cukup. Apa lagi yang kurang? Semuanya tersedia di atas meja. Hanya saja motivasi untuk bangkit dan melakukan hal yang baru yang jauh lebih bermanfaat itulah yang belum kudapatkan saat itu. Jika hanya mengharap panggilan kerja dari perusahaan sebelah, sampai kapan?!. Toh, sudah hampir setahun menunggu, sama sekali tak membuahkan hasil yang diinginkan. 

Keputusan yang mantap, dengan mengucap Bismillah, maka lahirlah blog sederhana ini yang lebih didominasi dengan aneka BlogContest. Tidak Mengapa. Hal ini terpaksa untuk sebuah pilihan terbaik demi sesuap nasi. 

Alhamdulillah, beberapa teman nun jauh di sana yang tak satu pun kukenal di dunia nyata serta merta selalu hadir dalam suka dan duka hidupku di dunia maya. Walau mereka hanya sekedar me-like, saya sudah merasa ada yang mendukung dan terus memompa semangatku untuk terus berjuang dan tidak berputus asa. 

Mbak Rinrin Irma berkata dari lubuk hatinya yang terdalam: "Don't push urself to hard, saat merasa lelah, istirahat dan lupakanlah sejenak... Biar pas udah istirahat pikirannya kembali fresh dengan ide-ide yang brilian :)"

Satu nasehat yang sangat murni dari seorang kakak kepada adiknya - walau hanya kenal di dunia maya - saya sudah menganggapnya sebagai kakak sendiri - Yah, nasehat yang membuatku tersadar bahwa tubuh ini juga butuh istirahat yang cukup. Jangan terlalu egois dalam melakukan sesuatu hal yang diluar kemampuan sendiri. Segala sesuatu ada batas-batas tertentu yang harus ditaati peraturannya. Tak menampik juga memang kita butuh sesuap nasi untuk bertahan hidup. Tapi menjaga kesehatan jauh lebih mulia bahkan tak akan ternilai harganya dibanding dengan silaunya kemilau berlian dan permata.

BACA SELENGKAPNYA....
So, Kesehatan itu Mahal, Kawan! 

1 komentar:

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat
    Segera di daftar
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus